Select Menu
» »Unlabelled » Asisten Panji Petualang Meninggal Dipatuk Bayi Ular, Tangannya Dikibaskan Alprih Tiba-tiba Berdiri


taufik mou Desember 23, 2022 0


Sebelum meninggal dunia, Alprih Priyono (26) eks asisten Panji Petualang, sempat akan berhenti dari hobinya di dunia ular. 

Hal itu, disampaikan M. Sidik Saefulrahman teman dekat Alprih, saat ditemui di rumahnya, di Gang Lipur, Jalan A. Yani, Kota Sukabumi, Rabu (21/12/2022).

"Ya sebenarnya dia sebelum meningal berusaha meninggalnya dunianya ular," ucapnya, kepada Tribunjabar.id

Bahkan kata Sidik, Almarhum Alprih sempat berpindah keduania penyuka animal jenis Musang. 

"Dia itu udah mulai masuk ke Komunitas Musang dan kebetulan sebelum meninggal dipatuk ular kita ada acara perkumpulan musang," ujarnya. 

Tidak hanya pindah dari dunia ularnya. Almarhum juga sedang belajar melukis dari Sidik. 

"Almarhum juga sebenarnya sekarang belajar melukis dari bara api dari saya," tambahnya. 

Namun kata Sidik, pada saat usai pertemuan komunitas musang, Kemudian datang seorang remaja asal Cikembar membawa ular untuk diberikannya kepada Alprih. 

"Ternyata ular itu menjadi perantara meninggalnya Alprih" katanya. 

Sementara itu Ibu Alprih, Iroh (68) pun membenarkan, bahwa anaknya tersebut perlahan sudah meninggalkan dunia ularnya. 

"Setelah ular King kobra yang bule ukuran 4 meter itu mati. Dia mulai pelihara musang di belakang," ucapnya. 

Bahkan kata Iroh pun, Alprih lebih sering-sering kumpul sama anak-anak Musang di Gang Lipur. 

"Ya kemarin juga pada saat pamit sebelum meninggal memberi makan Musang. Bahkan berpesan kepada bapaknya untuk memberi makan esok harinya takut gak pulang," ucapnya.

Terkait dengan peliharaanya milik Alprih yang masih tersisa satu ular dan musang sudah tidak berada di rumahnya lagi.

"Sudah tidak ada, ular dan musangnya sudah dikasih ke temannya," pungkas Iroh. 

Sebelumnya, Kepada Tribunjabar.id, Sidik menunjukan secara langsung kejadian yang menimpa Alprih di Gang Lipur, Jalan A. Yani Kota Sukabumi pada Minggu (18/12/2022) malam. 

Sidik mengungkapkan, sebelum kejadian, ia datang terlebih dahulu ke rumahnya Minggu (18/12) sore. 

Kemudian malamnya, Almarhum Alprih Nngopi duduk di depan ruko sebelum bertemu dengan seorang anak remaja yang membawa ular. 

"Nah Alprih ini di sini dulu ngopi depan ruko. Sambil komunikasi WA dengan seseorang," ucapnya, saat menunjukkan tempat ngopi Alprih, Rabu (21/22/2021). 

"Kemudian ada yang datang menemui Alprih membawa ular dan diberikan dalam kantong kain warna merah dan diambilnya," tuturnya. 

Posisi saat itu malam, warga dan Sidik tidak tahu bahwa yang datang tersebut menbawa ular, karena posisinya agak jauh.

"Nah dia sekitar tiga meter dari kita, dia posisinya duduk. Kita di sini kita lagi nonton. Tidak tahu Alprih sedang memeriksa ular," kata Sidik.

Saat terjadi nonton bareng final piala dunia gol kedua Argentina, tiba-tiba Alprih berdiri dan mengibas-kibaskan tangannya. 

"Nah di situ dia saat duduk tiba-tiba berdiri dan mengangkat tangannya, yang sebelah (dikepret-kepret). Kemudian saat akan dihampiri ular King Kobra tersebut menganga berhadapan dengan Alprih," jelas Sidik. 

"Alprih berdiri terlihat agak sempoyongan, hingga topinya terjatuh," tambahnya. 

Ular tersebut membuka mulut.

Alprih kemudian dievakuasi ke rumah sakit sementara ular itu ditangkap dan dimasukkan kedalam kantong. 

"Nah ular disimpan awalnya digantung di pagar. Usai menyimpan ular, Alprih  seperti yang muntah dan sesak hingga akhirnya dievakuasi ke rumah sakit mengunakan motor," ucapnya. 

Saat dibawa ke RSUD Syamsudin SH, Alprih mendapatkan penanganan dan sempat bertahan dan konsdisinya sempat membaik. 

Namun kehendak lain, Senin (19/12) sekitar pukul 12.15 WIB malam Alprih tiba-tiba kembali kritis dan meninggal dunia.

"Saat itu pukul 22.44 WIB mendapapat penanganan dan mendapatkan obat serum anti bisa ular. hingga kembali kritis dan meninggal," katanya. (Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah. )

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply